5 Fakta Ikan Gabus, Predator Air Tawar yang Tampak Bak Ular

15-12-2022

Ikanwiki.com – Di Indonesia, gabus termasuk jenis ikan air tawar yang cukup mudah ditemukan. Cara mengenali ikan yang satu ini juga sangat mudah, yakni lewat kepalanya yang tampak seperti kepala ular.

Gabus sendiri termasuk ikan predator. Mereka bisa memangsa ikan, serangga, mamalia kecil, dan bahkan ia bisa mengonsumsi anaknya sendiri, lho! Kok bisa sih? Nah, agar menemukan jawabannya, berikut lima fakta tentang ikan gabus yang perlu kamu ketahui. Baca sampai selesai, ya!

1. Ikan Berkepala Ular yang Hidup di Air Tawar

Memiliki nama ilmiah Channa striata, ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan penghuni air tawar. Ikan ini bisa dijumpai di perairan dangkal berkedalaman 1-2 meter dengan arus tenang, seperti sungai, danau, kolam, rawa, saluran air, hingga persawahan.

Ikan ini biasanya memiliki tubuh panjang dengan warna hitam-kecokelatan di bagian atas dan putih di bagian bawah. Diperlengkap dengan sirip pada bagian punggung, perut, dada, dan dubur, serta dipenuhi dengan corak garis-garis (striata artinya ‘bercoret-coret’) dan sisiknya pun besar.

Namun, dari semua manfaat ikan gabus tersebut, ciri khas dari gabus dan ikan lain yang tergolong dalam famili Chnnidae (gabus-gabusan) terletak pada kepalanya yang terlihat seperti ular. Itu sebabnya, dalam bahasa Inggris, mereka sering mendapat julukan snakehead yang berarti ‘kepala ular’. Channa striata sendiri dikenal sebagai striped snakehead (kepala ular bergaris) ataupun snakehead murrel.

2. Tersebar di Hampir Semua Kawasan Asia

Gabus dan ikan gabus hias hampir bisa ditemukan di seluruh kawasan Asia. Adapun habitat dari ikan yang mampu tumbuh hingga 90 sentimeter dan berat 3 kilogram ini tersebar mulai dari Pakistan hingga India, Sri Lanka, Nepal Selatan, Bangladesh, Tiongkok bagian selatan, dan seluruh negara Asia Tenggara.

Di Indonesia, kamu juga bisa mendapati Channa striata atau ikan hias gabus mulai dari Pulau Sumatra, Jawa, hingga Kalimantan. Persebarannya yang luas membuat ikan ini memiliki banyak nama. Adapun beberapa contoh sebutan gabus di daerah Indonesia antara lain:

  • haruan (Banjarmasin, Banjarnegara),
  • bogo (Sidoarjo),
  • bace (Aceh),
  • kocolan (Betawi),
  • dari kutuk (Jawa),
  • kuto (Jawa, Madura),
  • rajong (Sunda),
  • sepunkat (Palembang), dan
  • licingan (Banyumas).

3. Ikan Gabus mampu Bernapas Langsung dari Udara

Ikan yang digemari Windah Basudara ini termasuk hewan yang tangguh. Hal tersebut bukan hanya terbukti di perairan jernih saja, namun ia juga mampu hidup di tempat keruh (berlumpur) dengan kadar oksigen yang rendah dan pH air 4,5-6 (bersifat asam).

Selain itu, ikan gabus juga bisa bernapas secara langsung dari udara, lho! Dalam tubuh ikan ini, terdapat sejenis organ labirin yang terletak di atas insang bernama divertikula. Organ tersebut memungkinkan untuk menghirup oksigen secara langsung dari udara.

Nah, agar tetap bisa bernapas saat berada di luar air, ikan gabus perlu memastikan kulit dan akat pernapasannya. Dalam hal ini divertikula agar senantiasa lembab, itulah mengapa habitatnya mengering dan tidak membuatnya sempat pindah.

Ikan ini akan memendamkan dirinya dalam lumpur di dasar rawa, sungai, maupun danau. Dari kebiasaan itu pula, orang-orang juga memanggilnya sebagai ikan gabus hias mudfish (lumpur).

4. Memangsa Ikan dan Hewan Lain, Termasuk Anaknya Sendiri

Dalam rantai makanan ikan gabus, mereka bisa berperan sebagai predator. Ikan ini dilengkapi dengan sistem lateral line atau 'gurat sis’, yakni alat indra yang memungkinkannya untuk mendeteksi perubahan tekanan air. Dengan bantuan tersebut, ikan gabus tetap bisa mengetahui keberadaan makanan sekalipun di perairan keruh.

Sewaktu masih kecil, anakan ikan gabus berburu zooplankton dan serangga-serangga kecil secara berkelompok. Namun, ketika sudah beranjak dewasa, mereka akan hidup secara soliter.

Untuk makanan, si Channa striata atau ikan gabus hias tak pandang buku. Mulai dari ikan, serangga, kecebong, katak, cacing, kepiting, ular, burung, hingga mamalia kecil, semuanya mereka santap untuk kebugaran jasmani mereka dan selagi masih muat pada mulutnya yang besar dengan gigi-giginya yang tajam.

Sifatnya yang tak memilih makanan itu lantas membuatnya tega mengomsumsi anak-anaknya sendiri apabila sumber makanan sudah menipis. Padahal ikan gabus dan ikan gabus hias ini termasuk hewan yang sangat protektif terhadap anak-anaknya. Mereka selalu menjaga telur-telurnya sepanjang waktu dan senantiasa melindungi anaknya hingga jadi orangtua.

5. Nilai Ekonomis yang Tinggi

Terlepas dari sifatnya yang tega memakan anak-anaknya, ikan gabus termasuk salah satu ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi, lho! Predator air tawar ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang cukup lezat. Selain itu, kandungan albuminnya (sejenis protein) yang tinggi membantu proses penyembuhan luka, seperti usai operasi ataupun sunat.

Dari sisi pembudidayaan pun, ikan gabus cukup menguntungkan. Alasannya, karena tingkat mortalitas (kematian) si snakehead murrel relatif rendah. Kemampuannya bernapas langsung dari udara juga memudahkan proses transportasi ikan dalam keadaan hidup.

Meskipun begitu, satu hal yang menjadi perhatian adalah bahwa ikan gabus rentan terjangkit parasit. Striped snakehead sering menjadi inang perantara parasite Gnathostoma spinigerum, Isoparorchis hypselobargi, Pallisentis ophicephali, dan Neocamallanus ophicepahli. Alhasil, dagingnya  ikan gabus bisa menjadi cukup berbahaya apabila tidak dimasak hingga matang.

Di samping itu, Channa strita juga termasuk spesies pendatang yang bisa membawa kerusakan ke ekosistem barunya. Keberadaan mereka mengancam keberlangsungan hidup ikan-ikan penghuni asli dalam persoalan mencari makan. Karena itulah, gabus dianggap ilegal di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat.

Sifat rakus ikan gabus menyebabkan keberadaannya ilegal di hampir seluruh negara bagian Amerika Serikat. Kendati demikian, di Indonesia, predator air tawar ini memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai ikan konsumsi. Menurutmu, faktor nomor berapa yang paling menarik? Yuk kasih tahu di kolom komentar!

Artikel Lainnya