Mengenal Ikan Cucut Adalah Jenis Ikan Hiu yang Memiliki Banyak Manfaat Untuk Manusia

03-02-2024

Tahukah kamu apa itu ikan cucut? Ikan cucut adalah salah satu jenis ikan hiu tetapi memiliki ukuran lebih kecil.

Meskipun tidak semua orang terbiasa menikmati cita rasa ikan ini, namun banyak masyarakat di Indonesia menganggap cucut sebagai sumber bahan pangan yang berharga.

Jenis ikan cucut yang sering tertangkap di perairan Indonesia umumnya adalah cucut dasar.

Sayangnya, masih sedikit yang menyadari bahwa ikan ini sebenarnya memiliki manfaat signifikan bagi kehidupan manusia.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan memanfaatkan hampir seluruh bagian tubuh ikan cucut, termasuk kulit, daging, dan organ dalamnya.

Biasanya ikan ini tersebar di hampir seluruh perairan Indonesia dengan penangkapan skala kecil, yakni menggunakan pancing (handline), rawai (long line), jaring insang (gill net), pukat (trawl) dan pancing tonda.

Agar kamu lebih memahaminya, berikut akan kami ulas lengkap mulai dari morfologi, klasifikasi hingga manfaatnya. Yuk, disimak hingga akhir, ya!

Klasifikasi Ikan Cucut

Nama lain ikan cucut yaitu Rhizoprionodon Acutus. Ikan ini memiliki klasifikasi atau pengelompokan jenis seperti:

  • Phylum: Chordata
  • Sub Fillum: Vertebrata
  • Kelas: Chondrichthyes
  • Sub Kelas: Elasmobranchii
  • Sub Ordo: Euselachii
  • Ordo: Carcharhiniformes
  • Famili: Carcharhinidae
  • Genus: Rhizoprionodon
  • Spesies: Rhizoprionodon acutus

Morfologi Ikan Cucut

Bentuk tubuhnya memang sejenis dengan ikan hiu paus, adapun ciri khas dari cucut yaitu:

  • Terdapat garis panjang di sudut mulut ikan cucut, disertai dengan pori-pori besar berjumlah 7-15 di sekitar guratan tersebut.
  • Insang ikan cucut terletak di kedua sisi belakang kepala tanpa tutup, dengan celah insang berjumlah 5-7.
  • Ikan ini memiliki kerangka tulang rawan yang membentuk tubuh pipih.
  • Mata ikan cucut berukuran besar.
  • Ukuran ikan cucut bervariasi tergantung pada spesiesnya, namun ikan cucut besar dapat mencapai panjang hingga 1 meter.
  • Moncong ikan cucut berbentuk runcing dan panjang.
  • Bagian atas tubuh ikan cucut berwarna abu-abu, sementara bagian lainnya berwarna putih.

Habitat dan Sebaran

Penyebaran ikan cucut meliputi wilayah luas lautan tropis sepanjang pantai timur Samudera Atlantik dan kawasan perairan Indo-Pasifik.

Milk shark seringkali ditemui dekat pantai dan muara, bahkan tercatat pernah terlihat berenang di sebuah sungai di Kamboja.

Ikan ini dapat dijumpai baik di perairan dangkal maupun di kedalaman laut hingga 200 meter. Di Indonesia, ikan cucut tersebar di hampir semua perairan, menciptakan keberagaman hayati yang kaya.

Keunikan ikan ini terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan, mulai dari perairan laut dalam hingga perairan dangkal.

Diperkirakan terdapat sekitar 250 hingga 300 jenis cucut yang tersebar di seluruh dunia.

Di perairan Indonesia sendiri, terdapat 29 jenis ikan cucut yang beragam, termasuk di antaranya hiu anjing (Squalus sp), hiu botol (Squalus acanthias), hiu malani, dan hiu kepala martil (Sphyrna sp).

Karakteristik

Perkembangbiakan cucut dengan cara melahirkan secara ovovivipar.

Umur hidup yang dimiliki oleh ikan ini di habitat alami mereka tergolong cukup impresif, mencapai rentang 45 hingga 50 tahun.

Sebagai anggota keluarga hiu, cucut merupakan spesies ikan yang mendapat pujian tinggi dari para nelayan.

Keunggulan utama terletak pada indra penciumannya yang luar biasa tajam.

Daya penciuman ini jauh lebih superior dibandingkan dengan kemampuan penglihatan dan pendengaran mereka.

Dengan kelebihan ini, cucut mampu mengidentifikasi posisi mangsa dengan presisi yang tinggi.

Mangsa atau Makanan Ikan Cucut

Ikan ini dapat dikategorikan sebagai pemangsa segala atau omnivora. Makanan pokok cucut melibatkan ikan kecil dan cumi-cumi.

Selain dari sumber makanan utama tersebut, milk shark juga dapat memangsa penyu, burung laut, zooplankton, dan nekton.

Ia sering dijuluki sebagai pemakan segala karena kecenderungannya untuk mengonsumsi berbagai jenis mangsa yang ditemui.

Manfaat Ikan Cucut

Cucut memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena setiap bagian dari tubuhnya dapat dimanfaatkan.

Tidak hanya dagingnya saja, melainkan juga kulit, hati, tulang, dan siripnya yang memiliki nilai yang signifikan, seperti:

1. Daging

Daging cucut mengandung 20% protein, 1,5% mineral, dan 0,3% lemak.

Sebagai spesies bertulang rawan, ikan ini mengandung tingkat urea yang tinggi, sehingga memerlukan perendaman asam dan waktu pemrosesan yang lebih lama.

2. Sirip

Sirip cucut, seperti sirip ikan hiu megalodon, mengandung banyak gelatin yang bermanfaat untuk kesehatan kulit.

Sirip cucut memiliki nilai ekonomi tinggi, tergantung pada ukuran dan kualitasnya. Indonesia menjadi penghasil sirip cucut yang diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.

3. Kulit Ikan

Kulit cucut memiliki tekstur mirip binatang darat dan dapat disamak.

Kualitasnya bahkan setara dengan kulit sapi dan dapat digunakan untuk membuat berbagai produk seperti dompet, tas, sepatu, dan lainnya.

Khusus untuk kulit cucut yang memiliki sirip yang utuh (broso leather), diproses hingga berkilau dan dijadikan aksesoris untuk melengkapi busana wanita. Broso leather dari kulit ikan cucut memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Itulah informasi mengenai ikan cucut lengkap dengan morfologi, klasifikasi dan manfaatnya. Semoga wawasan kamu kian bertambah, ya!

Artikel Lainnya