Ikan Buntal: Racun, Jenis, serta Kelayakan Konsumsi

25-01-2023

ikanwiki.com – Ikan buntal merupakan hewan vertebrata yang dikenal memiliki racun paling mematikan kedua di dunia. Racun TTX yang terkandung di tubuhnya diketahui 100 kali lebih mematikan daripada sianida. Meskipun ikan buntal beracun, tapi beberapa orang masih gemar mengonsumsinya, lho.

Indonesia merupakan negara yang memiliki provinsi terluas di Indonesia serta keaneragaman hayati terbesar (mega biodiversity) kedua di dunia setelah Brazil. Diketahui, negara dengan lautan seluas 3,25 juta km2 ini memiliki sekitar 400.000 jenis hewan dan ikan. Salah satu satwa air yang dimiliki adalah ikan buntal.

Ikan ini dikenal dengan ciri khas perlindungan dirinya. Jika merasa terancam, ikan dengan nama lain puffer fish ini akan mengembangkan tubuhnya dan mengeluarkan racun mematikan.

Ikan dengan lebih dari 100 spesies ini bisa hidup di perairan asin maupun tawar. Ikan buntal air tawar merupakan jenis yang termasuk dalam famili Tetraodontindae yang tidak memiliki sisik dan mampu mengubah arah saat berenang, bahkan mereka mampu berenang mundur.

Semua jenis ikan buntal dapat tumbuh hingga 47 inci, bahkan panjang mereka diketahui bisa melebihi bayi buaya. Ikan dengan panjang tersebut sering dijumpai di Afrika, Jepang, dan Australia.

Gigi ikan buntal sejatinya hanya berjumlah empat buah, dua di atas, dan dua di bawah. Masing-masing gigi itu saling menyatu sehingga terlihat seperti gigi tikus.

Detail Ikan Buntal

Nama/ Spesies: Ikan Buntal

Nama Latin: Colomesus psittacus (Bloch & schneider, 1801)

Kingdom: Animallia

Phylum/ Divisi: Chordata

Family: Tetraodontidae

Genus: Diodon Holocanthus

Patogen: Patogen buntal

Nama Umum: Banded Pipefish, Banded Puffer, Parot Pufferfish

Status di Indonesia: Sudah ada di Indonesia Penyebaran Daerah Asli: Pantai Paria (Atlantik) hingga Sungai Amazon di Brazil. Penyebaran Daerah Asing: Brazil, French Guiana, Guyana, Trinidad, Venezuela, dan Suriname.

Karakter Khusus: Memiliki kemampuan untuk menggembungkan badannya sebagai pertahanan diri Terdapat duri-duri yang beracun pada tubuhnya Ikan kecil pemakan daging.

Racun Ikan Buntal

Saat merasa terancam, ikam yang kerap dijumpai di lautan ini akan mengembangkan dirinya hingga tiga kali lebih besar dari ukuran tubuhnya serta menonjolkan duri-duri yang sangat tajam. Hal itu tentunya akan membuat predator lain kesulitan untuk memangsa ikan buntal.

Ikan buntal ini mengandung racun tetrodotoksin (TTX). Racun ini tidak terdegradasi oleh proses pemasakan. Hingga kini, bahan kimia yang 100 kali lebih beracun dari sianida belum ada penawarnya.

Racun TTX pada ikan buntal betina lebih tinggi daripada jantan. Sebab, di ovarium ikan buntal terkandung TTX lebih banyak daripada dengan testis ikan.

Ikan buntal akan mengeluarkan racun dalam hatinya yang bisa menewaskan 30 orang dewasa. Adapun gejala yang dialami ketika terkena racun ikan buntal, di antaranya pusing, mati rasa, kelumpuhan otot, hingga gagal jantung yang berujung pada kematian.

Jenis Ikan Buntal dan Harganya

1. Mbu Puffer

Ikan eksotis dari keluarga ikan buntal ini mampu tumbuh hingga 80 cm. Sama halnya dengan semua jenis ikan buntal, Mbu Puffer bisa mengembang sendiri di air atau udara saat stress atau ketakutan. Di pasaran, harga ikan buntal diketahui sangat mahal, bahkan hingga puluhan juta.

Jenis ikan buntal yang pernah dilihat secara langsung oleh Sean Mikael Aleander ini menyantap ikan kecil, moluska, krustasea, dan siput. Spesies ini membutuhkan makanan yang bervariasi yang terdiri dari makanan yang dikupas guna membantu menjaga kesehatannya dan mencegah pertumbuhan gigi yang berlebihan.

2. Ikan Buntal Mini

Ikan buntal lucu atau Mini Puffer Green Spotted memiliki ukuran mungil sehingga cocok untuk diperlihara di akuarium. Ikan yang hanya bisa tumbuh hingga 15 cm ini sering memangsa siput cangkang kecil hingga cacing beku. Ikan buntal kucu dijual dengan harga yang cukup murah, yakni Rp20.000.

3. Fahaka Puffer

Ikan buntal air tawar ini cukup terkenal di kalangan kolektor ikan hias yang sedang membacakan pantun romantis dan banyak ditemukan di pasaran. Namun, bagi kamu yang berminat memelihara Fahaka Puffer, pastikan dulu untuk menyediakan akuarium dengan ukuran yang cukup besar, sebab ikan ini bisa tumbuh hingga 45 cm. Harga ikan buntal yang satu ini biasanya dijual mulai Rp50.000 per ekornya.

4. Congo Puffer

Ikan buntal beracun yang satu ini cukup langka dan bisa berubah warna menjadi coklat, merah, hingga warna pucat. Keunikan tersebut membuat harga ikan buntal Congo Puffer dibanderol dengan harga yang cukup mahal, yakni mulai dari Rp1 juta per ekornya.

Apakah Ikan Buntal dapat Dikonsumsi?

Ikan buntal secara umum dipercaya sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas. Racun TTX buntal bisa mematikan saluran sodium di sistem saraf. Berdasarkan hasil analisis, kematian bisa terjadi pada asupan sebanyak 25 mg secara oral pada manusia dengan asumsi berat badan 75 kg. racun ini akan bereaksi pada korban hanya dalam kurun waktu kurang dari setengah jam.

Meski mematikan, di sejumlah negara seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok, beberapa jenis ikan buntal dijadikan sebagai hidangan yang disiapkan oleh juru masak professional dan bersertifikat khusus kepada Teuku Ryan dan Boy William. Juru masak ini mengetahui bagian tubuh mana yang aman dikonsumsi dan sebarapa banyak kadarnya.

Meski begitu, di Jepang setidaknya ada 5-10 kasus keracunan ikan buntal per tahunnya akibat mengonsumsi ikan buntal dan sebagian korban yang mengalami keracunan tersebut tidak bisa diselamatkan.

Dengan potensi racun yang ada pada ikan buntal, mengolah ikan ini tidak direkomendasiikan untuk dilakukan masyarakat yang biasanya tidak memiliki keahlian teknik mengolah hewan dengan nama lain ikan buntek ini.

Satu-satunya pertolongan terhadap korban yang terkena racun ikan buntal adalah denga mendapat perawatan media di rumah sakit. Dengan begitu, doter akan memberikan beberapa penanganan, seperti memberikan oksigen melalui alat bantu pernapasan, melakukan prosedur pengosongan lambung, memberikan cairan atau tablet yang akti membersihkan lambung, hingga melakukan cuci darah.

Demikianlah informasi lengkap tentang ikan buntal yang bisa kami sajikan untuk kamu ketahui. Bagi kamu yang membaca artikel ini, pernah mengonsumsi ikan buntal? Jika ya, bagaimana rasanya?

Artikel Lainnya