Mengenal Ikan Tikus, Lengkap dengan Jenis, Makanan, dan Harganya

30-03-2023

IKANWIKI – Ikan gambus adalah spesies ikan yang ditemukan di perairan dangkal berlumpur di Asia Tenggara dan Australia. Disebut dengan ikan tikus karena memiliki bentuk yang mirip dengan tikus, terutama dengan ekor panjang dan ramping serta gigi-gigi tajam.

Meskipun ikan mulut tikus memiliki penampilan yang kurang menarik bagi sebagian orang, hewan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan merupakan sumber protein yang penting bagi masyarakat setempat.

Di beberapa daerah di Asia Tenggara, ikan ini disebut juga dengan ikan belut, ikan lumpur, dan ikan baung tikus. Ikan ini dianggap sebagai makanan lezat dan diolah menjadi hidangan yang khas. Selain itu, jenis ikan ini juga memiliki nilai medis, terutama dalam pengobatan tradisional.

Berikut ini, kita akan membahas tentang ikan tikus, lengkap dengan taksonomi, cara merawat, jenis dan harganya. Yuk simak ulasan di bawah ini.

Taksonomi Ikan Tikus

Berikut ini adalah taksonomi ikan tikus Asia:

Kingdom: Animalia (Hewan)

Filum: Chordata (Chordata)

Kelas: Actinopterygii (Ikan bersirip jari-jari)

Ordo: Osteoglossiformes (Ikan Tulang Lidah)

Famili: Notopteridae (Ikan Tikus)

Genus: Notopterus

Spesies: Notopterus notopterus

Dalam taksonomi, ikan tikus Asia termasuk ke dalam ordo Osteoglossiformes, keluarga Notopteridae yang juga dikenal sebagai ikan tikus, dan genus Notopterus. Spesies yang paling dikenal dari genus Notopterus adalah Notopterus notopterus, yang juga dikenal sebagai ikan tikus Asia atau ikan tikus biasa.

Ikan tikus memiliki berbagai ukuran, mulai dari 20 cm hingga 1 meter lebih. Ikan ini memiliki warna yang berbeda-beda, tergantung pada spesiesnya. Beberapa spesies ikan tikus memiliki kulit berwarna coklat gelap, sedangkan yang lain memiliki kulit kebiruan atau kehijauan.

Di sisi lain, spesies ikan ini hidup di perairan dangkal dengan lumpur, rawa, atau sungai. Mereka adalah ikan omnivora, yang berarti mereka makan berbagai jenis makanan, termasuk plankton, ikan kecil, udang, cacing, serangga, dan tumbuhan.

Salah satu ciri khas ikan tikus adalah kemampuannya untuk bertahan hidup dalam kondisi yang kurang baik, seperti air dengan kadar oksigen yang rendah atau air yang tercemar. Ini membuat ikan tikus menjadi spesies yang tangguh dan sulit untuk dimusnahkan.

Tidak hanya itu, ikan ini juga sering disebut sebagai ikan mirip Corydoras. Ikan corydoras syodontis sendiri adalah salah satu speises ikan kecil yang sering dijadikan sebagai ikan hias, dan mirip dengan ikan kerapu tikus. Tidak heran mengapa ikan ikan mas koki mutiara tikus sering disamakan disebut sebagai ikan mirip Corydoras.

Meski demikian, keberadaannya ikan ini menjadi ancaman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa spesies ikan tikus memiliki kecenderungan untuk memakan telur ikan dan mengganggu populasi ikan lainnya. Selain itu, ikan tikus juga dapat membawa parasit dan bakteri yang berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi.

Cara Merawat Ikan Tikus

Ikan tikus (Channa striata) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang cukup populer di Indonesia. Ikan ini memiliki tubuh yang besar dan gemuk, dengan warna kecoklatan atau keabu-abuan yang terlihat seperti kulit tikus. Ikan tikus juga dikenal sebagai ikan gabus tikus atau toman tikus.

Jika Anda tertarik untuk memelihara ikan tikus, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam merawat ikan tersebut.

1. Pilihlah akuarium yang sesuai

Ikan tikus membutuhkan akuarium yang cukup besar untuk bisa hidup dengan nyaman. Akuarium yang ideal untuk memelihara ikan tikus adalah yang memiliki volume minimal 200 liter. Ukuran akuarium yang besar akan membantu ikan tikus untuk bergerak bebas dan menghindari stres.

2. Perhatikan suhu air

Suhu air yang ideal untuk memelihara ikan tikus adalah antara 24-30 derajat Celsius. Jika suhu air terlalu rendah atau terlalu tinggi, ikan tikus bisa menjadi sakit atau stres. Gunakan thermometer untuk memantau suhu air secara teratur dan pastikan air selalu bersih.

3. Berikan makanan yang sehat

Ikan tikus adalah ikan predator dan membutuhkan makanan yang cukup protein. Berikan makanan berupa ikan kecil, cacing, udang, atau daging ayam yang sudah dihancurkan. Hindari memberikan makanan yang terlalu besar atau terlalu banyak karena bisa menyebabkan ikan tikus menjadi sakit.

4. Lakukan pergantian air secara teratur

Pergantian air dilakukan untuk menjaga kualitas air tetap baik dan menghindari kematian ikan akibat akumulasi zat-zat berbahaya dalam air. Lakukan pergantian air sekitar 20-30% setiap minggu atau lebih sering jika perlu.

5. Perhatikan kebersihan akuarium

Bersihkan akuarium secara teratur dari kotoran atau sisa makanan yang tidak dimakan ikan tikus. Jangan biarkan kotoran menumpuk dalam akuarium karena dapat menyebabkan kondisi air menjadi buruk dan membahayakan kesehatan ikan.

6. Jangan memelihara ikan tikus dengan ikan lain

Ikan tikus termasuk ikan predator yang agresif dan memakan ikan kecil lainnya. Jangan memelihara ikan tikus dengan ikan lain dalam satu akuarium karena bisa menyebabkan pertikaian dan bahkan kematian ikan lain.

Dalam memelihara ikan tikus, perlu diperhatikan beberapa hal penting seperti ukuran akuarium, suhu air, makanan, pergantian air, kebersihan akuarium, dan pemisahan dari ikan lain. Dengan menjaga kondisi akuarium dan memberikan perawatan yang baik, Anda bisa memelihara ikan tikus dengan baik dan menyenangkan.

Jenis Ikan Tikus

Ikan ini memiliki beberapa jenis dan kelompok yang membuatnya berbeda dengan spesies ikan lainnya. Adapun jenis ikan tikus ini adalah:

1. Ikan Tikus Asia (Monopterus albus)

Ikan tikus Asia atau sering disebut sebagai ikan koki Mutiara tikus memiliki bentuk tubuh yang panjang dan ramping, dan sering ditemukan di perairan berlumpur, rawa-rawa, dan sawah. Ikan koki Mutiara tikus ini memiliki warna kulit keabu-abuan atau kehijauan, dan memiliki gigi-gigi tajam di mulutnya.

2. Ikan Tikus Australia (Monopterus darwiniensis)

Ikan tikus Australia memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan jenis ikan sebelumnya, namun warna kulitnya lebih kecoklatan dan memiliki bercak-bercak hitam. Ikan ini juga sering ditemukan di perairan berlumpur dan rawa-rawa.

3. Ikan Tikus India (Monopterus indicus)

Ikan tikus India memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan tikus Asia, namun warna kulitnya lebih kekuningan. Ikan ini sering ditemukan di perairan berlumpur, rawa-rawa, dan sungai.

4. Ikan Tikus Afrika (Clarias gariepinus)

Ikan tikus Afrika memiliki bentuk tubuh yang lebih lebar dan gemuk daripada ikan tikus Asia dan Australia. Warna kulitnya keabu-abuan atau kecoklatan, dan sering ditemukan di perairan berlumpur dan sungai.

5. Ikan Tikus Amerika (Amerika Gymnotus)

Ikan tikus Amerika memiliki bentuk tubuh yang unik dan berbeda dari ikan tikus lainnya. Ikan ini memiliki tubuh yang hampir pipih, panjang dan ramping seperti belut, dan tidak memiliki gigi. Ikan tikus Amerika sering ditemukan di perairan sungai dan danau di Amerika Selatan.

6. Harga Ikan Tikus

Harga ikan tikus dapat bervariasi tergantung pada daerah dan musim. Di beberapa daerah di Asia Tenggara, ikan ini dianggap sebagai makanan lezat dan memiliki nilai ekonomi yang penting bagi masyarakat setempat.

Sebagai contoh, di Indonesia, harga ikan tikus Asia berkisar antara 20.000 - 30.000 rupiah per ekor, tergantung pada ukuran dan kualitas ikan. Sementara itu, harga ikan ini di negara lain seperti Thailand dan Vietnam juga bervariasi tergantung pada daerah dan permintaan pasar.

Namun, penting untuk diingat bahwa spesies ikan ini memiliki potensi untuk membawa parasit dan bakteri yang berbahaya bagi manusia jika tidak dimasak dengan benar.

Oleh karena itu, perlu adanya kehati-hatian dalam membeli dan mengonsumsi ikan tikus. Pastikan ikan yang dibeli berasal dari sumber yang terpercaya dan segar, serta dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi.

Artikel Lainnya